ceritanya gini, sore hari ane tiba di ranah minang dalam keadaan perut bergejolak, berbunyi meminta untuk diisi, mana hari lagi hujan kan, ya habis maghrib hidupin motor yang rencananya mau beli nasi goreng di depan rumah, tapi karena si perut tak setuju dengan usul yang pertama, terpaksa di ganti karena alasan nasi goreng isinya sikit, setelah berunding sama ni perut, akhirnya ketok palu untuk beli nasi padang di RM.padang, dengan darah padang yang mengalir di diriku aku gas motor pergi ke RM tersebut, perjalan terasa dingin dan basah, yang membuat perut semakin bergejolak parah, hehehe
sampai di depan RM ini, ane harus mengantri karna sakin ramainya yang beli.. huft --"
sakin bosannya ngantri ane ngantuk, tapi lapar ini membuat ku semangat lagi menunggu, ane pun dapat giliran, dengan mata ngantuk ane bilang sama yang jual, "mas, nasi padang satu lauknya dendeng" mas2 yang ku panggil itu pun membungkus sambil senyum2 sendiri, aku tak tau napa dia senyum2 aku khawatir yang jualan ini sudah GILA, setelah di bungkus ane berkata lagi "berapa mas?" kembali si mas2 tersenyum sendiri sambil menyebut angka 13.000, aku semakin ingin pergi dari hadapan orang aneh itu, aku menancap gas secepat mungkin.
dijalan aku berpikir mengapa dia tersenyum sendiri? apa itu efek bekerja sama cabe? MUSTAHIL, pikiran ku mulai kacau akan lapar dan ngantuk yang bercamur jadi satu, sampai di depan pintu aku berlari kedapur dan lansung menyantap nasi padang, setelah selesai aku baru sadar mengapa dia tersenyum sendiri.................
AKU MEMANGGILYA MAS, DI RUMAH MAKAN PADANG DAN AKU SEDANG BERADA DI PADANG..... TOLOL !!!!!!!!!!!!!!
serasa berhenti darah padang yang mengalir di darh ku ini..
amanah : jangan menggabungkan ngantuk dan lapar di RM.Padang, kalau tidak mau MALU...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar